Our Blog

Manajemen Kelas

A.                 Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif?

Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003). Para pakar dalam bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalampemikiran tentang cara terbaik untuk mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrolpembelajaran murid. Sedangkan pada pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri (Kennedy, dkk., 2001). Manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalm pembelajaran aktif, pemikiran, dan konstruksi pemikiran sosial (Charles & Senter, 2002).

B.                 Mendesain Lingkungan Fisik Kelas

1.                  Prinsip Penataan Kelas

Berikut ini empat prinsip dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas (Evertson, Emmer, & Worsham, 2003):
      • Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati. Daerah ini antara lain area belajar kelompok, bangku murid, meja guru, dll. Pisahkan area-area ini dan pastikan mudah untuk diakses.
      • Pastikan bahwa pengajar dapat dengan mudah melihat semua murid.Tugas manajemen yang penting adalah memonitor murid secara cermat. Untuk itu, pengajar harus bisa melihat semua murid.
      • Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
      • Pastikan murid daapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.Untuk aktivitas ini, murid tidak boleh memindahkan kursi atau menjulurkan lehernya. Untuk mengetahui seberapa baik murid dapat melihat dari tempat mereka, duduklah di kursi mereka.

2.                  Gaya Penataan

      • Gaya auditorium, layaknya seperti metode ceramah.
      • Gaya tatap muka, metode dengan murid saling berhadapan.
      • Gaya seminar, sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau berbentuk U.
      • Gaya off-set, sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk dibangku tetapi tidak berhadapan langsung satu sama lain.
      • Gaya klaster, sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil. Susunan ini terutama efektif  untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif.

C.                 Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pembelajaran

1.                  Strategi Umum

Strategi ini berasal dari gaya parenting Diana Baumrind (1971, 1996). Beberapa strategi umum yang dapat digunakan, seperti berikut:
·         Menggunakan Gaya Otoritatif. Seperti orang tua yang otoritatif, guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Strategi manajemen kelas yang otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi strategi ini masih menggunakan sedikit monitoring murid. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif akan menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.
·         Menggunkan Gaya Otoritarian. Gaya manajemen kelas yang otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol murid dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka. Murid di kelas yang otoritarian ini cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif aktivitas, mengekspresikan kekhawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk.

·         Menggunakan Gaya Permisif. Gaya ini memberi otonomi yang banyak pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka. Tidak mengejutkan, murid di kelas permisif cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan control diri yang rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Another Perspective Designed by Templateism | Blogger Templates Copyright © 2014

Gambar tema oleh fpm. Diberdayakan oleh Blogger.